Dunia medis kembali mengalami terobosan dengan hadirnya robot bedah terbaru yang dirancang khusus untuk mengangkat tumor tenggorokan secara minimal invasif. Teknologi canggih ini menawarkan tingkat presisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik operasi konvensional, serta memberikan waktu pemulihan yang lebih cepat bagi pasien.
Teknologi di Balik Robot Bedah Baru
Robot bedah terbaru ini menggunakan sistem navigasi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan lengan robotik presisi tinggi yang mampu melakukan tindakan bedah dengan ketelitian mikroskopis. Dengan kamera beresolusi tinggi dan pencitraan 3D, dokter bedah dapat melihat struktur jaringan dengan lebih jelas, memungkinkan pemotongan tumor secara lebih akurat tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Dr. Andi Pratama, seorang ahli bedah onkologi dari Rumah Sakit Nasional, menyatakan bahwa penggunaan robot ini membawa revolusi dalam dunia bedah. “Teknologi ini memungkinkan kami mengakses area yang sulit dijangkau dengan metode konvensional. Risiko perdarahan berkurang secara signifikan, dan pasien dapat pulih lebih cepat,” ujarnya.

Keunggulan Robot Bedah dalam Pengangkatan Tumor Tenggorokan
Robot ini memiliki beberapa keunggulan utama, di antaranya:
- Minim Sayatan: Operasi dilakukan dengan sayatan yang jauh lebih kecil dibandingkan teknik bedah konvensional.
- Akurasi Tinggi: Dengan bantuan AI, robot dapat menganalisis dan membedakan jaringan tumor dengan jaringan sehat secara lebih presisi.
- Pemulihan Lebih Cepat: Pasien mengalami lebih sedikit rasa sakit pascaoperasi dan dapat kembali beraktivitas lebih cepat.
- Risiko Komplikasi Lebih Rendah: Karena minimnya trauma pada jaringan sehat, risiko komplikasi seperti infeksi atau gangguan fungsi suara lebih kecil.
Kasus Pertama di Indonesia
Teknologi ini telah digunakan dalam beberapa operasi di berbagai negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman. Di Indonesia, robot ini pertama kali digunakan di Rumah Sakit Nasional Jakarta untuk mengangkat tumor tenggorokan pada seorang pasien berusia 45 tahun. Operasi berlangsung selama tiga jam dan dilaporkan sukses tanpa komplikasi serius.
Pasien, yang sebelumnya mengalami kesulitan bernapas dan berbicara akibat tumor, kini dapat berbicara dengan lebih jelas dan bernafas lebih lega setelah operasi. “Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan operasi ini. Saya tidak menyangka pemulihan saya bisa secepat ini,” ungkapnya.
Masa Depan Bedah Robotik di Indonesia
Meskipun teknologi ini masih terbilang baru di Indonesia, para ahli optimis bahwa robot bedah akan semakin banyak digunakan dalam berbagai prosedur medis. Pemerintah dan sektor swasta saat ini sedang menjajaki peluang untuk mendatangkan lebih banyak unit robot ini ke rumah sakit di seluruh negeri, serta melatih dokter dalam penggunaannya.
“Robot bedah ini adalah masa depan dunia medis. Dengan investasi yang tepat, kita bisa menghadirkan teknologi ini ke lebih banyak rumah sakit dan memberikan manfaat besar bagi pasien,” kata Dr. Andi Pratama.
Dengan kemajuan teknologi ini, diharapkan lebih banyak pasien yang dapat memperoleh perawatan bedah dengan risiko yang lebih kecil dan hasil yang lebih baik. Kehadiran robot bedah ini bukan hanya revolusi dalam dunia kedokteran, tetapi juga langkah besar menuju masa depan layanan kesehatan yang lebih modern dan efisien.
One thought on “New type of surgical robot used to remove throat tumour”